Berani Tolak Kunjungan 2 Menteri, Ada Apa Dengan Freeport?

Berani Tolak Kunjungan 2 Menteri, Ada Apa Dengan Freeport?
Kecelakaan Freeport. ©AFP PHOTO/Freeport Indonesia

Selasa Pagi (14/5) puluhan karyawan PT Freeport yang sedang berada di ruang kelas 11 QMS Big Gossan Underground, sedang bersemangat ikut pelatihan tambang bawah tanah. Tak berselang lama, tiba-tiba semangat mereka berganti dengan ketakutan, ketika tanpa disadari runtuhan batu dari atas bukit menerjang ruang tempat latihan yang berukuran 5x11 meter itu. Puluhan pekerja tertimbun longsor.

Perusahaan segera memberlakukan status darurat. Tim khusus pun diterjunkan untuk evakuasi para korban yang tertimbun longsor. Tak pelak, kabar menyedihkan tersebut sampai juga ke Istana. Pada Kamis (16/5), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui akun twitternya memerintahkan menginvestigasi longsor di PT Freeport.

"Setiap pekerja di institusi manapun berhak mendapatkan perlindungan kerja. Segera lakukan investigasi kejadian PT Freeport," kata SBY di twitter.

Sehari kemudian, Kementerian ESDM merespon perintah SBY. Menteri ESDM Jero Wacik menerbangkan tiga inspektur tambang ke Tembagapura, Timika, Papua untuk evakuasi pekerja tambang yang masih terjebak di dalam longsoran tersebut.

Sedangkan Wakil Menteri ESDM Susilo Siswo Utomo, memberi pernyataan mencengangkan soal longsor di PT Freeport. Dia mengakui memang aspek pengawasan wilayah longsor itu lemah, karena sudah digunakan selama 10 tahun.

"Murni musibah, memang ada yang main-main dengan nyawa? Enggak juga, pengawasan lemah, musibah pure," kata dia saat ditemui di kantornya.

Tak hanya Istana yang memberi perhatian khusus kepada kasus itu. Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso bersama rombongan DPR berjumlah tujuh orang, terbang ke Papua untuk meninjau langsung lokasi longsor. Di sana, DPR lebih memperhatikan aspek santunan. Para wakil rakyat ini ingin memastikan PT Freeport bertanggungjawab.

"Kami ingin memastikan bahwa santunan dan biaya-biaya sosial lainnya sesegera mungkin dipersiapkan oleh PT Freeport," kata Priyo.

Senin (20/5) pagi, SBY menggelar rapat mendadak untuk memantau perkembangan terakhir evakuasi longsor di PT Freeport. Hingga saat ini, sudah tercatat 11 pekerja tewas dan masih terkubur diperkirakan 17 orang lainnya.

Rapat dihadiri Menteri ESDM Jero Wacik, Seskab Dipo Alam, Mensesneg Sudi Silalahi, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono dan Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo.

Selain menggelar rapat mendadak, SBY juga menggelar video conference dengan Direktur Utama PT Freeport Indonesia, Rozik B Soetjipto yang berada di Papua.

Dalam percakapan tersebut, SBY berniat mengirimkan dua menterinya, yaitu Menteri ESDM Jero dan Menakertrans Muhaimin Iskandar ke Papua. SBY ingin mengetahui kondisi nyata keadaan di sana.

Namun, rencana presiden mendapat penolakan dari Freeport. Rozik beralasan kondisi yang kurang mendukung, menjadi faktor utama larangan itu. Rozik pun menyarankan SBY menunda mengirim dua menteri.

Entah alasan itu apa adanya atau memang perusahaan sengaja supaya kasus tersebut tak menyebar lebih luas, SBY menyetujui dan menunda keberangkatan menterinya hingga kondisinya pulih.

"Semula menteri ESDM, Tenaga Kerja akan berangkat ke lokasi. Tapi permintaan dari Freeport di Tembagapura, sementara mereka ingin fokus, konsentrasi untuk jalankan tugas. Dan memohon kepada Jakarta agar kehadiran pejabat dari Jakarta menunggu beberapa saat sampai situasinya tepat," kata SBY di Kantor Presiden.

Padahal, SBY sudah terlanjut menginstruksikan kedua menterinya untuk melihat secara utuh serta menginvestigasi kejadian yang menewaskan 11 orang dan 17 lainnya masih tertimbun.

"Saya sudah perintahkan untuk lihat secara utuh, lakukan investigasi itu untuk menjamin keselamatan tenaga kerja kita di masa yang akan datang," tandasnya.

Meski dilarang untuk berkunjung ke Papua, SBY tetap mendukung upaya penyelamatan para korban yang terjebak di runtuhan. SBY mengapresiasi PT Freeport yang menghentikan seluruh kegiatan penambangan. Paling lama hingga seluruh upaya penyelamatan selesai dilaksanakan.

"Saya juga mendukung apa yang dilaksanakan Freeport untuk menghentikan semua kegiatan di tempat itu sampai tugas pencarian selesai, sampai situasinya normal. Saya juga instruksikan dilakukan pengecekan K3," katanya.

Sumber

Related Posts

Post a Comment