BBM Naik Paling Lambat Seminggu Lagi

Jakarta- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengatakan pemerintah tengah menyelesaikan proses administrasi untuk menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi. Diperkirakan proses administrasi ini membutuhkan waktu paling lama seminggu.

BBM Naik Paling Lambat Seminggu Lagi

"Paling lama pengumumannya seminggu. Tapi feeling saya tidak sampai seminggu juga, karena saya mau cepat-cepat selesai dan saya juga jadi lebih tenang," kata Jero usai bertemu dengan Perdana Menteri Papua Nugini di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Selasa, 18 Juni 2013.


Jero menjanjikan kenaikan harga BBM bersubsidi diputuskan pada Juni 2013 agar anggaran dan perekonomian bisa segera membaik. Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Edy Hermantoro menyatakan, draf Peraturan Menteri ESDM berisi penetapan harga BBM bersubsidi baru telah disiapkan.


Dalam postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2013, harga Premium bersubsidi direncanakan Rp 6.500 per liter dan harga minyak solar bersubsidi Rp 5.500 per liter. Namun, Edy belum mau mengungkapkan harga baru BBM bersubsidi.


"Itu perhitungan di Badan Anggaran, tetapi saya belum tahu karena belum ditetapkan dalam Peraturan Menteri. Nanti masih menunggu sidang kabinet," kata Edy ketika ditemui di tempat yang sama.


Jero meminta agar masyarakat tidak panik karena pasokan BBM bersubsidi telah disiapkan sesuai kebutuhan. Jero mengatakan Pertamina telah diminta menambah cadangan BBM sekitar 10 persen agar tidak terjadi kekurangan pasokan.


"Seminggu sampai 10 hari ini (pasokan ditambah) karena untuk menghadapi gejala psikologis. Saya yakin sekarang orang rajin mengisi penuh tangki mobilnya. BBM-nya ada, jadi tidak perlu takut, tidak usah nimbun-nimbun," kata Jero.


Sidang Paripurna DPR pada Senin, 17 Juni 2013 telah mengesahkan Undang-undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2013. Postur anggaran yang disetujui DPR ini sudah menggunakan asumsi harga BBM bersubsidi naik.


Dalam APBNP 2013, pemerintah menyediakan anggaran subsidi BBM sebesar Rp 199 triliun dengan kuota 48 juta kiloliter. Sebelumnya, dalam APBN 2013, nilai subsidi BBM dipatok RP 193,8 triliun dengan kuota volume BBM bersubsidi 46,01 juta kiloliter.

Sumber

Related Posts

Post a Comment