Sahabat: Masih Ada Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Seperti Bu Een

Sahabat: Masih Ada Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Seperti Bu Een

Sumedang : Een Sukaesih di lingkungan tempat tinggalnya di Dusun Batukarut RT 1 RW 6, Desa Cibeureum Wetan, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, dikenal sebagai sosok pahlawan tanpa tanda jasa. Tak jauh beda, di mata sahabatnya semasa kuliah Een juga dikenal sosok yang sederhana dan konsisten.

Jonny Taurus, salah satu teman kuliah Een di Universitas Pendidikan Indonesia mengatakan, selama kuliah Een merupakan sosok sederhana dan tidak terlalu menonjol. Namun ada sifat yang hingga kini masih melekat dalam diri sahabatnya itu, yakni konsisten.

"Ini yang menurut saya kenapa beliau bisa seperti saat ini. Beliau itu memiliki keyakinan yang kuat dan konsisten. Misalnya dulu beliau itu selalu puasa hingga sekarang juga masih. Setiap kali dia puasa, teman-teman selalu menggoda supaya dia makan, tapi dia tetap puasa," kenang Jonny saat ditemui di Sumedang, Selasa 4 Juni 2013.

Een memiliki kemampuan lebih pada pelajaran dan kemampuan mengajar karena dia lulusan Sekolah Pendidikan Guru (SPG). "Secara beliau itu lulusan SPG, jadi kalau pelajaran psikologi dan mengajar dia memiliki kemampuan lebih," tuturnya.

Setelah cukup lama tak berkomunikasi, Jonny bersama keluarga mengaku kaget mendengar kabar kondisi Een saat ini. Pengajar SMKN 1 Majalaya, Kabupaten Bandung ini memutuskan untuk mengunjungi sahabatnya itu lebih rutin belakangan ini. Jonny mengaku sangat kagum dengan sahabatnya itu.

"Subhanallah, perjuangan beliau luar biasa meskipun harus menderita penyakitnya. Semangat yang tinggi yang jarang terjadi pada manusia lainnya, khususnya seperti saya sebagai pengajar masih jauh berbuat seperti itu," ujar pria berusia 49 tahun itu.

Jonny berharap di dunia pendidikan, terutama para pengajar dapat menularkan semangat dan perjuangan sahabatnya itu. Meskipun harus menderita penyakit radang sendi (rheumatoid arthritis) selama hampir 28 tahun, namun masih mengajar anak-anak didiknya di atas tempat tidurnya.

"Saya berharap insan pendidikan mau supaya mencoba membagi rasa. Minimal mau membuka diri. Di dunia pendidikan ada lho di saat kondisi seperti sekarang ini masih ada sosok yang berjiwa pengabdian luar biasa tanpa pamrih, meski harus melawan sakitnya," ucap Jonny.

Sumber

Related Posts

Post a Comment