Kalangan Musisi Pilih Jualan Album Lewat Paketan


Kalangan Musisi Pilih Jualan Album Lewat Paketan


Dengan sistem titip edar di gerai makanan siap saji, otomatis penjualan album menjadi meningkat.
Jakarta - Masa kejayaan musisi dalam menjual album fisik nampaknya memang sulit untuk dikembalikan dari keterpurukan. Sejak masuknya era Ring Back Tone (RBT), di sekitar tahun 2009 menjual album fisik sangat susah. Ditambah lagi masuknya era digital, pada tahun 2010 album fisik pun semakin terpinggirkan.
Berkaca dari fenomena tersebut, maka tidak bisa dibilang "salah jalan" bila sekarang musisi memilih menjual album paketan. Album terbaru seorang musisi atau band, dipercaya akan lebih laku bila dijual paketan. Jualan album paketan ini dimulai sejak sebuah gerai fast food ternama Tanah Air tergerak untuk memajukan industri musik.
Tren jualan album paketan sekarang bukan hanya dengan ayam goreng saja. Sudah banyak musisi yang mulai menjual album dengan beragam paket. Sebut saja band Lyla yang jualan album dengan Aquaria (air minum botolan), Nidji dengan gerai mie ayam (Es Teler 77), Noah, Agnes Monica, Ari Lasso, dan Ahmad Dhani yang memilih gerai ayam goreng (KFC) sebagai paketan album.
Tidak hanya di gerai makanan, beberapa musisi juga mempercayakan paket jualan album bersama mini market (Indomaret). Jadi kasir yang ada di mini market tersebut akan langsung menawarkan album terbaru kepada pembeli yang hendak membayar.
Menanggapi tren jualan album paketan, pengamat musik Bens Leo kepada SP, Minggu (28/4) mengatakan sah-sah saja bila musisi menjual dengan sistem titip edar. Paling tidak, hal positif yang bisa dilihat dari tren jualan paketan ini adalah para musisi Indonesia masih memiliki hasrat untuk berkarya.
"Hanya ada dua album terakhir yang sempat mencetak sejarah, sebelum akhirnya masuk era digital. Pada tahun 2005, Peterpan (yang kini berganti menjadi Noah) berhasil menjual album Bintang di Surga sebanyak 2 juta keping. Selain Peterpan, Jamrud dengan album Ningrat juga terjual 2,5 juta. Nah bila sekarang label dan musisi diminta mencapai angka penjualan 2 juta, itu jelas tidak mungkin. Masanya sudah berganti dengan digital. Jadi bila ada yang berhasil menjual 1 juta keping saja sudah hebat," ungkap Bens.
Sayangnya untuk bisa menjual album hingga 1 juta keping, diakui Bens harus mendapat sokongan dari gerai fast food. Noah dan Agnes Monica bersama dengan KFC berhasil mencetak angka 1 juta kopi untuk penjualan album di sekitar 3 bulan pertama. Angka 1 juta itu, bisa jadi tidak akan tercapai tanpa dipaketkan dengan ayam goreng.
Noah sebagai band juga mengakui bahwa menjual album di masa sekarang sulit. Hanya penggemar yang benar-benar fanatik saja yang mau membeli. Namun dengan adanya sistem titip edar di gerai KFC, otomatis penjualan album Seperti Seharusnya bisa terjual hingga 1 juta kopi.
"Kami sendiri tidak menyangka bisa menjual album sebanyak itu. Kami pun berterima kasih kepada KFC. Untuk Noah, jualan album dengan sistem paketan jelas sangat menguntungkan," lontar Ariel sang pentolan Noah.
Berbeda dengan Noah dan Bens Leo, Purwacaraka sebagai komposer musik panggung masih percaya bahwa jualan album tidak semestinya dipaketkan dengan makanan atau minuman. Sistem paketan tersebut justru mengecilkan hasil karya seorang musisi.
"Saya tahu jualan album sekarang susah. Kalau susah jualan, ya bikin albumnya ditunda dulu. Keluarkan saja mini album atau single. Sebab rasanya kurang pantas bila sebuah karya musik yang dikerjakan dengan susah payah, akhirnya dijual dengan sepotong ayam goreng," ujar Purwacaraka.
source : Suara Pembaruan/beritasatu.com

Related Posts

Post a Comment