Para TKI mendatangi KJRI untuk mengurus Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP). Surat yang merupakan syarat untuk mendapatkan Paspor dan izin kerja tinggal atau identitas diri yang kerap disebut Iqoma.
Namun karena banyaknya massa dan suhu panas yang terik menyebabkan para TKI tidak dapat mengendalikan diri, hingga menyulut kerusuhan berujung pada pembakaran gedung KJRI.
"Berawal dari antrean panjang di bawah cuaca panas, TKI antre berhari-hari. Tapi jumlah petugas terbatas tidak seimbang dengan TKI yang dilayani. Cuaca panas berdesakan emosi tak terkontrol," ujar Penasihat Posko Perjuangan TKI di Arab Saudi, Syarief Rahmat saat dihubungi Liputan6.com dari Jakarta, Senin (10/6/2013).
Atas kejadian ini, lanjut Syarief, banyak yang dirugikan, baik para TKI dan juga pihak KJRI. Bahkan, salah seorang dari TKI di laporkan tewas akibat dehadrasi.
"Korban luka-luka jumlah pasti tidak tahu, jumlah yang wafat juga belum dapat dipastikan," imbuh Syarief.
Sumber
Post a Comment
Post a Comment