Betapa tidak, di posisi dua gelandang dalam formasi 4-2-3-1, Bayern sudah memiliki segudang opsi. Bastian Schweinsteiger, Javi Martinez, Toni Kroos dan Emre Can rasanya sudah mencukupi.
Pun demikian dengan posisi gelandang serang. Masih ada Thomas Muller yang kerap bergantian dengan Toni Kroos.
Pernyataan Guardiola pun disinyalir menyimpan potensi revolusi dalam sepak bola. Berdasarkan laporan Bild, Guardiola siap menerapkan formasi 1-8-1 untuk The Bavarians.
Javi Martinez (Centre-back)
Javier Martinez dapat bermain sebagai centre-back. Saat membela Athletic Bilbao, dia melakoni peran tersebut dengan sangat baik," ujar Guardiola.
Bila inovasi ini dilakukan, Guardiola mengulang putusan terhadap Javier Mascherano di Barcelona. Lantaran kalah bersaing dengan Sergio Busquets, Mascherano digeser ke lini belakang. Peran tersebut terus bertahan hingga saat ini.
Franck Ribery-Luiz Gustavo-Toni Kroos-Thiago Alcantara-Xherdan Shaqiri-Bastian Schweinsteiger-Thomas Muller-Arjen Robben (Midfielder)
"Dia menanyakan tentang posisi yang kuinginkan dan apakah aku dapat melakoni peran no.10," ungkap Ribery kepada L'Equipe.
Komposisi delapan gelandang memang senada dengan ciri khas Guardiola yang identik dengan penguasaan bola.
Mario Gotze (Striker)
"Saya berencana untuk memasang seorang striker atau false nine. Kedua opsi itu tak masalah untuk saya," papar Guardiola.
Besar kemungkinan, opsi terakhir menjadi pilihan Guardiola. Mario Gomez yang notabene seorang striker konvensional, telah tiada. Mario Gotze kerap melakoni peran false nine di tim nasional Jerman. Sementara itu, gaya main Mario Mandzukic pun kerap menyalahi aturan baku seorang striker. Dia kerap turun ke lini tengah untuk mengganggu deep-lying playmaker/regista tim lawan.
Formasi 1-8-1 tentu sebuah keanehan. Sekadar informasi, pada laga internasional pertama sepanjang sejarah 1872 lalu, Inggris memainkan formasi sangat ofensif, 1-1-8.
Post a Comment
Post a Comment