Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Fetty Qondarsyah mengaku sudah menerima pengaduan dari orang tua murid mengenai peredaran di 2 SDN tersebut. Bahkan Fetty sendiri sangat kaget setelah membacanya.
"Kami juga sangat kaget saat membacanya. Cerita itu ada di halaman 57 hingga 60 dalam buku Bahasa Indonesia," kata Fetty di Kantor Disdik (Dinas Pendidikan) Kota Bogor, Jalan Pajajaran, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.
Pihak Disdik akan segera mengumpulkan Kepala Sekolah di Kota Bogor. Tak hanya itu, ia juga akan memberi surat edaran agar buku 'porno' tersebut tidak dijadikan buku pelajaran tambahan. "
Kita sudah melarang pihak sekolah untuk jual-beli buku pelajaran, karena buku pelajaran pokok sudah diberikan secara gratis melalui sekolah. Kalau pun pihak sekolah ingin menggunakan buku tambahan, maka harus sepengetahuan dan seleksi dari Dinas Pendidikan," tegasnya.
Di dalam buku itu, tepatnya di halaman 57-60 terdapat sebuah cerita dengan judul 'Anak Gembala dan Induk Serigala'. Cerita tersebut mengkisahkan tentang seorang pria yang masuk ke sebuah warung remang-remang lengkap dengan dengan kisah perjalanan seksnya dengan perempuan tersebut. Dalam naskah cerita tersebut, juga terdapat kalimat-kalimat yang tidak pantas dibaca oleh anak-anak usia 11-12 tahun.
Salah satu kutipan naskah dalam cerita tersebut antara lain, "...Dari tempat hina di dunia ini, warung remang-remang tempat dia menjajakan badan... Jakunnya bergerak turun naik melihat kemolekan perempuan itu. Akhirnya terjadilah peristiwa yang merenggut kegadisannya, sekaligus menimbulkan tumbuhnya janin diperutnya..."
Kutipan lain dalam cerita tersebut yakni, "Bergairahlah lelakiku. Aku ingin sekali menyempurnakan keinginanmu. Lelaki itu tersenyum lebar. Dia mengulurkan segelas minuman pada perempuan itu yang segera disambut dan dituntaskan dalam satu tegukan. Mereka tenggelam dalam pelukan dan ciuman,"
Buku Pelajaran Bahasa Indonesia itu dibeli orangtua murid seharga Rp 31.500 dari salah satu toko yang sudah direkomendasikan pihak sekolah. Buku itu kini sudah beredar dan dimiliki oleh murid-murid SD di Kota Bogor.
source: DetikNews
Post a Comment
Post a Comment