(c)medantalk.com
Ketupat diperkirakan diciptakan pertama kali saat Islam masuk ke tanah Jawa. Tercatat dalam sejarah bahwa Sunan Kalijaga adalah orang yang pertama kali memperkenalkan makanan ini pada masyarakat Jawa. Ia membudayakan dua kali Bakda, yakni Bakda Lebaran dan Bakda Kupat. Bakda kedua ini dimulai seminggu sesudah lebaran. Pada hari Bakda Kupat, di tanah Jawa hampir setiap rumah terlihat menganyam ketupat dari daun kelapa muda.
Ketupat juga dijadikan perlambang kebersamaan. Menurut tradisi yang ada, setelah selesai dimasak, kupat akan diantarkan ke kerabat yang lebih tua. Ini dimaksudkan sebagai lambang kebersamaan dan penghormatan.
Menurut para ahli, ketupat tak hanya sebuah hidangan lebaran. Akan tetapi ketupat juga memiliki beberapa makna:
1. Dilihat dari kerumitan anyaman pembungkusnya, ketupat mencerminkan berbagai macam kesalahan manusia.
2. Di dalamnya akan ditemukan nasi yang putih, mencerminkan kesucian hati setelah memohon ampunan dari segala kesalahan.
3. Bentuk ketupat mencerminkan kesempurnaan. Semua itu dihubungkan dengan kemenangan umat Islam setelah berpuasa sebulan lamanya.
4. Ketupat biasanya dihidangkan bersama lauk bersantan. Makna di balik penghidangan tersembunyi dalam pantun jawa yang menyebut "Kupat Santen", Kula Lepat Nyuwun Ngapunten (Saya salah mohon maaf).
Post a Comment
Post a Comment