Seperti dilansir dari laman Independent.Ie, Selasa (18/6/2013), miliarder asal Arab Saudi tersebut tengah menjajaki kota-kota besar di dunia seperti Shanghai, Moskow, London, dan New York, yang bakal menjadi lokasi pembangunan gedung tertinggi dunia tersebut.
Demi merealisasikan proyek itu, Al Waleed telah mengundang pengembang real estate terbesar di Dubai, Emaar Properties yang dipimpin Mohammed Alabbar, untuk bekerja sama dengan perusahaan investasi miliknya Kingdom Holding.
"Saat ini kami sedang membahas dan mengevaluasi kemungkinan membangun tower setinggi satu mil atau setara 1,6 km," kata Alwaleed.
"Kami juga membutuhkan mitra yang baik. Saya mengundang Emaar dan Alabbar untuk bergabung dengan kami dan melihat bagaimana kita dapat membangun menara tertinggi dunia," lanjut dia.
Alwaleed tidak menyebutkan sumber pembiayaan proyek tersebut dan kapan menara itu bakal selesai dibangun. Tapi ia memastikan nilai investasi proyek itu telah diputuskan.
Namun, ambisi Pangeran Arab Saudi itu mencerminkan tumbuhnya kepercayaan diri banyak perusahaan timur tengah yang terus berekspansi ke luar negeri, dibantu tingginya pertumbuhan ekonomi dan kenaikan nilai aset di negara asal mereka.
"Saya sekarang mengundang kota-kota besar dunia seperti Shanghai, Moskow, New York, London dan kota-kota regional di Timur Tengah untuk datang dan memberikan penawaran mereka," ujar Alwaleed.
Bagi negara-negara yang tertarik menjadi lokasi pembangunan menara tertinggi di dunia, lanjut dia, harus menawarkan persyaratan pembiayaan yang menarik, keringanan pajak dan dukungan pemerintah lainnya.
Para ahli industri mengatakan, pembangunan gedung pencakar langit setinggi satu mil tersebut akan menghadapi tantangan teknis dan desain, seperti bagaimana cara memasok air yang ekonomis ke ketinggian tersebut, tapi hal itu tidak mustahil.
Jika proyek ini selesai dibangun, menara setinggi satu mil tersebut akan melampau gedung pencakar langit tertinggi di dunia yaitu Burj Khalifa di Dubai setinggi 828 meter (2.717 kaki), serta Kingdom Tower 1 km yang sedang dibangun oleh Kingdom Holding di Jeddah, Arab Saudi.
Kingdom Tower ini diharapkan biaya sekitar 4,6 miliar riyal Saudi atau setara Rp 12,15 triliun dan akan merupakan bagian dari sebuah hotel, ritel dan proyek residensial mewah. Proyek ini ditargetkan selesai dibangun pada 2017, kata Talal Al Maiman, Direktur Eksekutif Kingdom Holding.
Kingdom Holding, go public pada 2007, memiliki kapitalisasi pasar sekitar US$ 18,5 miliar, yang menjadikannya salah satu yang terbesar perusahaan investasi yang terdaftar di Timur Tengah. Asetnya meliputi saham-saham di perusahaan papan atas seperti atas seperti Citigroup, News Corp dan Twitter serta jaringan hotel mewah di seluruh dunia.
Post a Comment
Post a Comment