Tiga Janji Jero Wacik Agar Tidak Krisis BBM

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengakui perlu ada tata kelola energi yang lebih baik agar tidak ada lagi krisis akibat lonjakan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

Tiga Janji Jero Wacik Agar Tidak Krisis BBM
Antre mengisi BBM premium. ©2013 Merdeka.com/imam buhori

Jero menuturkan, salah satu penyebab defisit anggaran tahun ini sehingga harga jual premium dan solar terpaksa dinaikkan adalah lonjakan konsumsi BBM subsidi di luar perkiraan.

Pihaknya sudah menyiapkan tiga langkah strategis agar ketahanan energi nasional terjaga di masa depan. Dari pengamatan Kementerian ESDM, pembangkit listrik merupakan sasaran utama yang sudah dilarang menggunakan BBM.

"Program konkret ada tiga, program pengurangan penggunaan BBM di segala sektor. PLN sudah sejak 1,5 tahun lalu saya larang membangun pembangkit baru menggunakan BBM," ujarnya di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (21/6).

Kedua, adalah program konversi BBM menjadi Bahan Bakar Gas (BBG). Sasarannya terutama pengguna kendaraan roda empat. Pengendara mobil akan diarahkan menggunakan converter kit, mulai akhir tahun nanti.

"Kedua BBM dikonversi menjadi BBG, ini sudah berjalan sekarang," cetusnya.

Ketiga, adalah menggalakkan pembangkit listrik dari energi alternatif dan terbarukan. Kementerian ESDM mengklaim sudah mengeluarkan tarif khusus agar pengusaha tertarik membangun pembangkit alternatif, seperti panas bumi (geothermal) dan tenaga surya.

"Ketiga menggalakkan energi baru dan terbarukan dengan geothermal, energi matahari, dengan gas, dengan batu bara sehingga tidak tergantung lagi kita dgn BBM," tegasnya.

Namun Jero buru-buru menambahkan bahwa alasan pemerintah menaikkan harga jual BBM bersubsidi tidak hanya karena lonjakan konsumsi. Dia mengatakan bahwa kondisi ekonomi dunia yang masih lesu tahun ini, jadi salah satu penyebabnya.

"Jadi perubahan (APBN) ini bukan semata-mata karena satu variabel BBM. Tadi pak menko (Hatta Rajasa) sudah menyampaikan situasi dunia, ekonomi dunia sedang lesu, turunnya harga-harga komoditas, ada memang variabel urusan BBM, tapi bukan satu-satunya," kata politikus Demokrat ini.

source : merdeka.com

Related Posts

Post a Comment